Rabu, 05 Desember 2012

STRUKTUR DATA DAN ORGANISASI FILE


1.1 Pengertian Struktur Data
Dalam istilah ilmu komputer, sebuah struktur data adalah cara penyimpanan, penyusunan dan pengaturan data di dalam media penyimpanan komputer sehingga data tersebut dapat digunakan secara efisien.
Dalam teknik pemrograman, struktur data berarti tata letak data yang berisi kolom-kolom data, baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) atau pun kolom yang hanya digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna. Setiap baris dari kumpulan kolom-kolom tersebut dinamakan catatan (record). Lebar kolom untuk data dapat berubah dan bervariasi. Ada kolom yang lebarnya berubah secara dinamis sesuai masukan dari pengguna, dan juga ada kolom yang lebarnya tetap. Dengan sifatnya ini, sebuah struktur data dapat diterapkan untuk pengolahan database (misalnya untuk keperluan data keuangan) atau untuk pengolah kata (word processor) yang kolomnya berubah secara dinamis. Contoh struktur data dapat dilihat pada berkas-berkas lembar-sebar (spreadsheet), pangkal-data (database), pengolahan kata, citra yang dipampat (dikompres), juga pemampatan berkas dengan teknik tertentu yang memanfaatkan struktur data
1.2 Pengertian Organisasi File
            Organisasi File adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1.    Sequential
2.    Relative
3.    Indexed Sequential
4.    Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :

1.    Direct Access
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.

2.    Sequential Access
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
•    Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
•    Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
•    Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file tidak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
1.    Model Penggunaannya
2.    Model Operasi File

Menurut penggunaannya ada 2 cara :
1.    Batch; Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
2.    Interactive; Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
Menurut operasi file ada 4 cara :

1.    Creation
Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudian record-record dimuat ke dalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record.

2.    Update
Untuk menjaga agar file tetap up to date. Insert  Add, Modification, Deletion.

3.    Retrieval
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.

Inquiry; Volume data rendah, model proses interactive.
Report Generation; Volume data tinggi, model proses batch.


File Retrieval terbagi 2, yaitu :
Comprehensive Retrieval;        Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file.
Contoh :
* Display all
* List nama, alamat
Selective Retrieval;        Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
Contoh :
* List for gaji
* List nama, nip
4.    Maintenance
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.

·         Restructuring : Perubahan struktur file.
Misalnya :  Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.

·         Reorganization
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang lain.
Misalnya : * Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential. * Dari direct menjadi sequential.
Secara umum dapat disimpulkan :

Untuk master file dan program file kita dapat melakukan created, update, retrieval from dan maintenanced.
Untuk work file kita dapat melakukan created, update dan retrieved from tapi tidak dapat kita maintenanced.

Untuk report file umumnya tidak di-update, retrieve from atau maintenanced.
Untuk transaction file, umumnya hanya dapat di created dan digunakan untuk sekali proses.
Pada umumnya perusahaan menggunakan organisasi berkas sequential sebagai cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah file. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.

Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.

Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas. Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis.Seperti perekaman traffic call pada sentral telepon, perekaman jumlah panggilan, pulsa dan data maintenance control.

1.3 Media Penyimpanan Berkas Sequential

Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk. Pada umumnya perangkat central telepon digital yang ada pada PT Telkom indonesia, menggunakan magnetic tape, sebagai media penyimpanan record, sedangkan untuk maintenance dan backup file, dilakukan secara berkala dan disimpan dalam media magnetic disk, virtual atau dengan menggunakan sistem online storage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar